Ujian Nasional (UN) 2013 mendatang akan menggunakan 20 variasi soal yang
berbeda untuk masing-masing kelas. Namun, cara seperti ini tampaknya
tetap mampu diakali oleh pihak-pihak yang ingin berbuat curang demi
memperoleh kelulusan penuh di sekolah tersebut.
Sekretaris
Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti,
mengatakan bahwa UN tersebut sudah mendesain anak untuk memiliki
karakter manipulatif. Hal itu juga terjadi pada sekolah-sekolah yang
takut siswanya tidak lulus sehingga cara apa pun akan digunakan,
termasuk cara curang.
"Ada sekolah yang menjalankan UN dengan
jujur, tetapi ada juga yang tidak karena ketakutan kalau anak-anak ini
tidak lulus akan berpengaruh pada kualitas sekolah juga," kata Retno,
kepada Kompas.com, Senin (31/12/2012).
"Jadi, mau dibuat soal hingga berapa jenis saja, kalau memang sudah niatnya curang, tidak akan ada pengaruhnya," imbuh Retno.
Ia
juga mengungkapkan bahwa langkah pemerintah untuk memperbanyak variasi
soal dalam satu kelas ini merupakan bentuk pencegahan agar praktik
kecurangan UN tersebut tidak meluas. Padahal, sebelumnya pihak
kementerian selalu membantah adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN.
"Ini
kan lucu ya. Mereka membantah tidak ada kecurangan, tetapi soalnya
dibuat 20 variasi agar siswa konsentrasi dan tidak tengak-tengok. Ini
kan berarti mereka mengakui ada tindak kecurangan," ujar Retno.
"Mau bagaimanapun caranya, UN ini sudah tidak sesuai, apalagi dijadikan alat penentu kelulusan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar