Kamis, 10 Januari 2013

Hanung Bramantyo Jawab Tudingan Komunitas Minang

Film Cinta Tapi Beda (foto: Ist)
JAKARTA- Hanung Bramantyo, sutradara film Cinta Tapi Beda menjawab tudingan bahwa filmnya telah melakukan penghinaan SARA terhadap keluarga besar Minang.

Komunitas Minang diwakili pengacara Zulhendri, memprotes tokoh Diana yang berasal dari Padang, tapi beragama Katolik taat. Padahal, kata Zul, masyarakat Padang identik dengan Minang dan masyarakat Minang mayoritasnya adalah muslim.

“Rupanya pilihan Katolik ini yang menjadi persoalan masyarakat Minang. Mari kita urai,” tulis Hanung dikutip Okezone dari akun Twitternya, Selasa (8/1/2013).

Tokoh Diana yang diperankan Agni Pratisha itu, kata Hanung, film Cinta Tapi Beda tidak menyebutnya sebagai wanita bersuku Minang. Di dalam film tersebut, ibunya Diana tinggal di Padang, di Jakarta Diana menumpang di tempat omnya yang bersuku Manado.

“Jadi bisa diasumsikan keluarga Diana ini bukan asli Padang tapi pendatang,” ujarnya. Dia melanjutkan, di rumah ibunya Diana juga tidak terdapat atribut yang menggambarkan suku Minang apapun.

Hanung mengakui, terdapat lokasi saat Diana bersama Oka berjalan di perkampungan Minang. “Tapi apakah lantas dengan begitu mereka bersuku Minang,” herannya.

Dia pun mengaku heran, dari mana asal muasal bahwa tokoh Diana disimpulkan bersuku Minang. “Berarti mereka tidak menonton filmnya,” kata Hanung.

Walau begitu Hanung Bramantyo telah menarik film tersebut dari bioskop dan meminta maaf kepada masyarakat Minang. “Kritik, saran, dan dialog sangat terbuka. Tapi lakukanlah dengan berbudaya. Kami sampaikan massf jika karena CTB membuat masyarakat Minang terluka. Salam,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar